Rabu, 21 Januari 2009

menilai dan biarkan

Mulai lagi untuk bisa membaca waktu
ketika kita salah menilai akan runyampun terjadi
dan bila kita tak ambi; sikap, hanyut begitu saja tanpa bekas selain sesal.

berbagai cahaya masuk ke retina
tertangkap dalam sekejap, dan hilang.
melesat dalam ruang asap yang terasa selamanya
tetap saja semuanya terlewatkan begitu saja.

malam dimana penuh dengan angin dingin dan cahaya bulan
teriakan tak terdengar, tawa yang tersimpan dalam hembusan daun.
semua tak ada yang lebih kencang dibandingkan suara daun.

tapi detak jantung ini menyelimuti semua suara yang ada di kota ini.
sekencang apaapun yang ada di setiap malam.
tapi tetap saja tak ada yang mendengar, apalagi dia

dia takkan mendengar, sepertinay tak akan pernah mendengar.
jadi biarkan saja, dan teriakkan lah saja.
biarkan jadi apa saja.
mungkin lagu, melodi, atau hanya rintihan sampai mati.

jadikan apa saja, jadikan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar