Rabu, 28 Januari 2009

Mencoba Lagi

Mencoba lagi setiap pagi
ketika mata tertegun dengan apa yang pertama kita lihat
dan lanjutkan apa yang terputar di dalam otak
dan terus lanjutkan hari.

terkadang terlewatkan apa yang kita harapkan
terkadang hanya mengulang dari hari ke hari
tapi semuanya akan tetap berputar
berjalan seperti apa semestinya

dari dinginnya angin di saat fajar
menghembus merobek tulang mengelukan sendi dan mengunyah mimpi
sampai bulan dan bintang menari di hamparan langit
kita akan merasakan semuanya tak pernah terpuaskan

teriakan terlantang dalam hati
"hari esok akan lebih baik dari hari ini"

hahahaha
dan waktupun akan tertawa ketika melihat kita
masih berdiri kaku di tempat yang sama dari kemaren, dan kemarennya lagi.

ketika otak lelah, retina mulai menyempit
dan semua berlalu dengan cepat dan tak tergatikan
kita mulai menilai kembali apa yang terjadi sebelumnya.
dan sebelumnya sampai kita tertegun dan berhenti menyapa.

tapi apapun yang terjadi
kita akan tetap mencoba lagi
setiap pagi menyapa
sampai semuanya tak bisa di sapa lagi.

28.01.09

Selasa, 27 Januari 2009

Bertambah

Hari bertambah tua,sempat ada rasa ragu saat langkah terpatah-patah
Bertambah, apa arti dari kata itu?
Dalam hal apa kita merasakan diri kita bertambah?
Tapi memang sebaiknya kita tak usah terbalut dalam waktu

Terkadang memang lebih mudah tuk berangan menjadikan suatu pilihan.tapi menurut saya sudut pandang adalah bentuk suatu pilihan yang ada dalam individu manusia.
Dan apa yang sempat terangkum dalam data yang blank dalam proses halusinasi.

Terdiam tuk sejenak.
Tuk rasakan reaksi dalam tubuh yang mulai menjalar dan menular.

Kosong
Kosong
Kosong

Visual yang meredup dalam indra diri yang menimbulkan gambaran yang tak seperti adanya.

Apa yang ada dalam rasa kegelisahan yang mulai menimbulkan rasa getir yang menggerogoti kesadaran jiwa.


14.04.2006

Hilang

Hilang dalam sekejap
Apa yang ada di pikiran ku
Seperti tersambar petir
Seperti pencabut nyawa yang datang tiba-tiba

Rasa yang beri ketidak nyamanan
Dalam darah ku yang berbuih
Terjeratlah semua kata-kata
Semua terjadi dalam kejapan

Kelu ini tak hanya di lidah
Otakku pun membeku
Dalam hitungan kejapan
Semuanya hilang cepat, berlari

Hilang dalam sekejap
Semua kata-kata dalam nadiku
Beku sudah terjadi
Hilanglah dalam kejapan
Hilang kata-kata
Hilang

26 - 07 – 06

Penjahat Berseragam

Dia berjalan bagaikan raja jalanan,
Mata mengintai di setiap lorong gelap malam,
Dengan seragam ketat merekat tiada duanya,
Takan mungkin ada yang berani menyentuhnya.

* dia adalah penjahat berseragam


hantam sini hantam sana tak ada perduli,
yang penting kantong ini tetap terus terisi,
perduli setan orang kalah karena diriku,
biar semua orang tau akulah raja jalanan.

* dia adalah penjahat berseragam.

Every Day

Every day i try to make my way
Friends gather around n passed me by
Some to proud to choose,some just ordinary
Every day they change my way

Rita was beliver, Her love will last forever
She do anything for love
She belive in anything , she believe everything
But I know she have a different reason for that

* Ouw ouw oh every day, always got story to tell one day
* Ouw ouw oh every day, people change in many way

Bobby took a ride, to downtown
Looking around for something to turn him on
Messing around to day, end up the next day
I have to make my way one day

* Ouw ouw oh every day, I try to live n learn
* Ouw ouw oh every day, people change in many way

Rabu, 21 Januari 2009

menilai dan biarkan

Mulai lagi untuk bisa membaca waktu
ketika kita salah menilai akan runyampun terjadi
dan bila kita tak ambi; sikap, hanyut begitu saja tanpa bekas selain sesal.

berbagai cahaya masuk ke retina
tertangkap dalam sekejap, dan hilang.
melesat dalam ruang asap yang terasa selamanya
tetap saja semuanya terlewatkan begitu saja.

malam dimana penuh dengan angin dingin dan cahaya bulan
teriakan tak terdengar, tawa yang tersimpan dalam hembusan daun.
semua tak ada yang lebih kencang dibandingkan suara daun.

tapi detak jantung ini menyelimuti semua suara yang ada di kota ini.
sekencang apaapun yang ada di setiap malam.
tapi tetap saja tak ada yang mendengar, apalagi dia

dia takkan mendengar, sepertinay tak akan pernah mendengar.
jadi biarkan saja, dan teriakkan lah saja.
biarkan jadi apa saja.
mungkin lagu, melodi, atau hanya rintihan sampai mati.

jadikan apa saja, jadikan saja.

Meraba Nilai

Terbiasa berjalan, berlaripun akan tersandung dan jatuh.
terbiasa berbicara, untuk mendengarkan pun akan sungkan.

terpaksa memang aku untuk melawan semuanya, supaya seimbang.
manusia mempunyai rasa untuk menyesuaikan diri begitu besar.
dan semuanya akan berjalan seperti semestinya.
semuanya bisa.

terbiasa berlari, berjalan pun akan kram jadinya.
terbiasa diam, untuk berbicara saja akan kelu lidah ini rasanya.

kita takkan tau apa yang kita butuhkan,
sebelum semuanya itu hilang.
dan sebelum itu semua terjadi,
kita akan berdansa bersama setan-setan dalam diri kita sendiri.

apakah kita terpaksa untuk bertahan?
atau memang seharusnya kita bertahan?

unutk melihat kita harus punya mata.
untuk merasa kita harus punya hati.
untuk bisa mencintai kita harus punya hati yang lebih lagi.
untuk bisa berdamai dengan dunia?
kita akan membutuhkan hati yang tak terkira besarnya.

6,september,08

Melihat Dengan Kata

Terbuka mata untuk melihat
Dengan jarak semua terasa pekat
Dengan hati membuat semuanya dekat
Dengan mata telanjang semua terasa tak terlihat

Waktu satu yang kita raba
Tak mengenal tempat dan alasan
Semakin tua kita semakin banyak tanya
Walau samua terjadi apa adanya

Kita coba memilah-milah kata
Sampai kita tak tau apa yang harus di kata
Mungkin telinga ini mau dengar apa saja
Sampai kita tau apa yang mau kita kata.