Kamis, 23 Juli 2009

terluka untuk melihat

Melihat untuk merasakan
berjalan untuk melihat
dalam ruang yang kita ciptakan sendiri
dengan waktu yang tak di tentukan

Disini aku kembali untuk bertemu
tanpa ketukan di pintu
hingga tersadar ada di dalam
dengan napas yang terengah-engah

Terperanga tanpa pegangan
bersama matahari yang tak lagi panas
tapi membakar hati yang kesepian
yang sesak dan lelah mencari udara

Cepatnya iklim ini berubah-ubah
membuat ku tak lagi bisa meraba

Ciptakan pembenaran diri
bersama hati yang terluka untuk menatap hari.

Jumat, 10 Juli 2009

hati berat untuk kembali, tapi disini lagi aku berdiri
"jangan di pikirkan", kataku
tapi semuanya berputar terbalik bersama waktu
tanpa ketukan di pintu ketika aku mau

melihat ke kanan berbelok ke kiri
coba tuk lupakan tapi tetap disini
ingin rasanya melabuhkan perahu ke tepi pantai
dan rasakan pasir, kerikil, batu, dan karang di kaki ini

rasa sakit tak akan hentikan ku berjalan di garis ini
pukulan telakpun tak akan biarkan ku terkapar di lantai yang dingin ini
"selangkah lagi", kataku menyemangati hati yang semakin rapuh
terpapah oleh ke tidak perdulian akan umpatan yang menusuk nadi

"ayo selangkah lagi, coba yang kiri, sekarang yang kanan"
terus terucap dalam otakku
tanpa henti tanpa bosan
dan ku akan terus melihat kebelakang untuk hadapi yang di depan